.....................................................................
Filsuf Besar, dinamakan demikian bukan tanpa alasan.
Pertama, dia adalah orang yang mampu memberi kepada kita penjabaran sederhana dari fenomena manusia yang kompleks. Multidimensi dan interkoneksi yang terjalin dalam satu alur rajut jaring raksasa logika, teleologi, dekonstruksi, bahasa, angka, kesadaran, persepsi dan matematika atau hermeneutika.
Filsuf yang gagal menemukan pandanan 'bahasa'/ 'mengkomunikasikan pikirannya' secara mudah lewat menjabarkan satu persatu perihal khusus ke umum/ umum ke khusus. Induksi-deduksi, apriori- aposteriori, noumena-fenomena dan empiris-rasionalisme, maka dia tergolong filsuf kecil, awam, pemula yang sama seperti kita2 sekarang ini. ~ YZ ~
sumber gambar: http://en.wikipedia.org/
.....................................................................
http://www.jpnn.com/
Jangan katakan jika 1.128 itu termasuk kelompok 'manusia' semua! 'Beling' tentu tidak sama dengan 'berlian'. Grafit, arang jangan diberi harga senilai 'ruby' 'gemstone', 'sapphire' dan 'emerald'. Salahkan saya jika kerumah anda menawarkan penjualan berlian dengan menyerahkan pecahan batu kerikil? Tangkaplah saya jika saya tidak mampu membedakan antara 'manusia' dan 'bukan manusia', '1/2 manusia', '1/4 manusia', '1/16 manusia'. Budaya menentukan harga dari suatu mahluk hidup. Tanpa budaya suatu mahluk tidak boleh dinamakan manusia!
.....................................................................
(Permisi: Numpang belajar FISIKA biar RASIS!)
Tekanan dan panas perut bumi pada grafit (arang hitam) akan mengubah grafit menjadi berlian, namun waktu yang dibutuhkan jutaan tahun. Budak2 Firaun untuk mencapai posisinya seperti sekarang ini perlu 2000 tahun.
Bagaimana jika saya bertemu dengan Negro… ?
(Permisi) Saya tidak akan pernah sudi untuk duduk semeja dengan kulit hitam. Berlian sebagai substansi terkeras di muka bumi apakah harus merendah untuk tidak melumat hancur sebongkar arang ketika diadu!?
.....................................................................
Dispereet Niet ("pantang berputus asa").
http://id.wikipedia.org/
Tiap malam, tiap pagi, tiap petang, tiap subuh kita melantunkan doa, agar kelak Tuhan menganugerahkan kepada ras kita seorang hebat seperti beliau (JPC) untuk membawa keagungan bagi Nusa dan Bangsa.
Jangan lihat AGAMA, jangan lihat KONFLIK INTEREST, atau lain2. Tetapi lihatlah seseorang dari kualitas PRIBADI. Maka disini kita beroleh pemahaman untuk menentukan yang mana yang harus kita hujat atau puja.
The secret of this success was simple. They had no scruples whatsoever. http://www.economist.com/
BANGSA INDONESIA mustahil bisa SEJAJAR dengan BANGSA EROPA maju sebelum mengulang kisah kesuksesan PENAKHLUKAN masa lampau mereka. Met daarop de eerste twee woorden van zijn lijfspreuk "Dispereert niet [wanhoop niet] ontziet uw vijanden niet, want God is met ons"
.....................................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar